Strategi Penyerapan Anggaran yang Partisipatif dan Kolaboratif dalam Mendorong Pertumbuhan Ekonomi pada Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Tengah
DOI:
https://doi.org/10.35967/njip.v22i2.629Kata Kunci:
Pemerintahan Daerah, Keuangan Daerah, Realisasi Anggaran, APBD, SOARAbstrak
Studi ini membahas tentang kendala-kendala dalam penyerapan anggaran dan memformulasikan strategi yang partisipatif dan kolaboratif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi pada Pemerintahan Daerah Kabupaten Lombok Tengah. Studi ini dimaksudkan untuk menganalisis kendala-kendala yang dihadapi sehingga dapat merumuskan strategi dengan menggunakan metode SOAR. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yang menggunakan metode observasi, wawancara dan FGD. Dalam memformulasikan strategi studi ini menggunakan analisis SOAR. Hasil studi mengungkapkan bahwa terdapat beberapa kendala dalam penyerapan anggaran di Kabupaten Lombok Tengah di antaranya: (1) rendahnya kemampuan teknis dan manajerial aparatur pemerintah daerah dalam mengelola anggaran; (2) terbatasnya sarana dan prasarana yang memadai untuk melaksanakan proyek pembangunan; (3) adanya masalah birokrasi yang kompleks dan lambat dalam
proses pengadaan barang dan jasa; (4) kurangnya koordinasi dan komunikasi antara unit-unit kerja di
dalam pemerintah daerah yang menghambat efektivitas penyerapan anggaran; (5) kurangnya kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pengawasan terhadap penggunaan anggaran daerah. Sedangkan untuk mengatasi kendala tersebut telah dirumuskan beberapa strategi dengan dianalisis menggunakan SOAR. Hasil dari analisis tersebut menghasilkan beberapa strategi di antaranya: Beberapa strategi yang telah dirumuskan dengan melihat kekuatan dan apresiasi antara lain: (1) Peningkatan Kapasitas SDM seperti pelatihan untuk PPK, bendahara, pengelola Keuangan serta pengelola barang dan jasa; (2) Menyiapkan perencanaan keuangan yang terukur seperti setiap kegiatan harus memiliki target indikator yang terukur; (3) Melakukan penyederhanaan terhadap proses pengadaan barang dan jasa. Selain itu strategi yang telah dirumuskan dengan melihat peluang dan apresiasi antara lain; (1) Menciptakan kerja sama antar
aktor dalam proses penyerapan anggaran; (2) Komitmen yang kuat dari pimpinan; (3) Menciptakan komunikasi yang efektif dalam aktivitas pekerjaan. Jika dilihat strategi yang dihasilkan dengan melihat kekuatan dan hasil, maka didapatlah beberapa strategi antara lain: (1) Memaksimalkan potensi SDM yang ada sehingga penyerapan anggaran tepat waktu; (2) Memastikan anggaran dipergunakan secara efektif dan efisien. Untuk tahap berikutnya melihat strategi yang dihasilkan dari mengidentifikasi peluang dan hasil di antaranya: (1) Memperluas jaringan kerja sama sehingga anggaran yang diperuntukkan dapat termaksimalkan dengan baik; (2) Menyusun program dan kegiatan yang terukur sehingga tidak terjadi penumpukan pekerjaan di akhir tahun. proses pengadaan barang dan jasa; (4) kurangnya koordinasi dan komunikasi antara unit-unit kerja di dalam pemerintah daerah yang menghambat efektivitas penyerapan anggaran; (5) kurangnya kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pengawasan terhadap penggunaan anggaran daerah. Sedangkan untuk mengatasi kendala tersebut telah dirumuskan beberapa strategi dengan dianalisis menggunakan SOAR. Hasil dari analisis tersebut menghasilkan beberapa strategi diantaranya: Beberapa strategi yang telah dirumuskan dengan melihat kekuatan dan apresiasi antara lain: (1) Peningkatan Kapasitas SDM seperti pelatihan untuk PPK, bendahara, pengelola Keuangan serta pengelola barang dan jasa; (2) Menyiapkan perencanaan keuangan yang terukur seperti setiap kegiatan harus memiliki target indicator yang terukur; (3) Melakukan penyederhanaan terhadap proses pengadaan barang dan jasa. Selain itu strategi yang telah dirumuskan dengan melihat peluang dan apresiasi antara lain; (1) Menciptakan kerjasama antar aktor dalam proses penyerapan anggaran; (2) Komitmen yang kuat dari pimpinan; (3) Menciptakan komunikasi yang efktif dalam aktivitas pekerjaan. Jika dilihat strategi yang dihasilkan dengan melihat kekuatan dan hasil, maka didapatlah beberapa strategi antara lain: (1) Memaksimalkan potensi SDM yang ada sehingga penyerapan anggaran tepat waktu; (2) Memastikan anggaran dipergunakan secara efekti dan efisien. Untuk tahap berikutnya melihat strategi yang dihasilkan dari mengidentifikasi peluang dan hasil diantaranya: (1) Memperluas jaringan kerjasama sehingga anggaran yang diperuntukan dapat termaksimalkan dengan baik; (2) Menyusun program dan kegiatan yang terukur sehingga tidak terjadi penumpukan pekerjaan di akhir tahun.
Unduhan
Referensi
Agustina, I. D., & Riyanto, F. D. (2023). Determinan Minat Penggunaan E-payment Syariah Dimoderasi Literasi Keuangan Syariah. Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 9(2), 2059–2070. https://doi.org/10.29040/jiei.v9i2.9010
Anggara, S., & Pilawati, P. (2019). Penyerapan Anggaran Belanja Langsung pada Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung. Publica: Jurnal Pemikiran Administrasi Negara, 11(2), 92–106. https://doi.org/ 10.15575/jpan.v11i2.7639
Antari, N. P. G. S., & Sedana, I. B. P. (2018). Pengaruh Pendapatan Asli Daerah dan Belanja Modal Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah. E-Jurnal Manajemen, 7(2), 1080–1110. https://doi.org/10.24843/EJMUNUD.2018.v7.i02.p19
Erlina, Saputra, A., & Muda, I. (2017). The Analysis of the Influencing Factors of Budget Absorption. International Journal of Economic Research, 14(12), 287–300.
Febrina, R., & Isril. (2016). Analisis Proses Politik Pembahasan dan Penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Riau Tahun Anggaran 2016. Nakhoda: Jurnal Ilmu Pemerintahan, 15(25), 40–52. https://doi.org/10.35967/jipn.v15i25.3853
Halim, A. (2015). Manajemen Keuangan Bisnis: Konsep dan Aplikasinya. Mitra Wacana Media.
Herriyanto, H. (2012). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keterlambatan Penyerapan Anggaran Belanja pada Satuan Kerja Kementerian/Lembaga di Wilayah Jakarta [Tesis, Universitas Indonesia]. https:// lib.ui.ac.id/detail.jsp?id=20303954
Ishak, K. (2018). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengangguran dan Inflikasi Terhadap Indeks Pembangunan di Indonesia. Iqtishaduna: Jurnal Ilmiah Ekonomi Kita, 7(1), 22–38. https://ejournal.stiesyariahbengkalis.ac.id/index.php/iqtishaduna/article/view/121
Kementerian Keuangan. (2023). Laporan Penyerapan Anggaran.
Kusuma Negara, P., Handajani, L., & Effendy, L. (2018). Studi Kasus Fenomena Tingkat Serapan Anggaran pada Satuan Kerja Perangkat Daerah. Jurnal Akuntansi dan Investasi, 19(1), 76–91. https://doi.org/ 10.18196/jai.190193
Miles, M. B., Huberman, A. M., & Saldana, J. (2014). Qualitative Data Analysis: A Methods Sourcebook. SAGE.
Oktaliza, Y., Ahyaruddin, M., & Putri, A. M. (2020). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyerapan Anggaran Belanja di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Riau. Muhammadiyah Riau Accounting and Business Journal, 1(2), 81–90. https://doi.org/10.37859/MRABJ.V1I2.1918
Ramadhani, R., & Setiawan, M. A. (2019). Pengaruh Regulasi, Politik Anggaran, Perencanaan Anggaran, Sumber Daya Manusia dan Pengadaan Barang/Jasa Terhadap Penyerapan Anggaran Belanja pada OPD Provinsi Sumatera Barat. Jurnal Eksplorasi Akuntansi (JEA), 1(2), 710–726. https://doi.org/10.24036/jea.v1i2.104
Rerung, E. D., Karamoy, H., & Pontoh, W. (2017). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyerapan Anggaran Belanja Pemerintah Daerah: Proses Pengadaan Barang/Jasa di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan. Jurnal Riset Akuntansi dan Auditing Goodwill, 8(2), 192–202. https://doi.org/10.35800/jjs.v8i2.17947
Rizkia, T. (2020). Strategi Optimalisasi Penyerapan Anggaran pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Bogor [Master Theses, IPB University]. http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/105596
Robinson, M., & Brumby, J. (2005). Does Performance Budgeting Work? An Analytical Review of the Empirical Literature (2005/210; Working Paper). https://www.imf.org/en/Publications/WP/Issues/2016/12/31/Does-Performance-Budgeting-Work-An-Analytical-Review-of-the-Empirical-Literature-18321
Sinaga, E. J. (2016). Analisis Rendahnya Penyerapan Anggaran Kementerian/Lembaga (K/L) dan Pemerintah Daerah. Jurnal Rechts Vinding: Media Pembinaan Hukum Nasional, 5(2), 261–274. https://doi.org/10.33331/RECHTSVINDING.V5I2.144
Stavros, J. M., Cooperrider, D., & Kelley, D. L. (2003). Strategic Inquiry With Appreciative Intent: Inspiration to SOAR, a New Framework for Strategic Planning. AI Practitioner, 5(4), 10–17.
Stavros, J. M., & Malone, P. (2015). SOAR: Building Strategic Capacity. Dalam Practicing Organization Development (hlm. 285–302). Wiley. https://doi.org/10.1002/9781119176626.ch18
Sugiarti, W. S., Pujangkoro, S. A., & Sembiring, M. T. (2023). Analisis SOAR (Strength, Opportunity, Aspiration & Result) Sebagai Upaya Peningkatan Penjualan Melalui Digital Market. Jurnal IlmiahManajemen dan Kewirausahaan, 2(2), 25–34. https://doi.org/10.55606/jimak.v2i2.1431
Wulandari, W. P., Kuntadi, C., & Karunia, R. L. (2023). Literature Review: Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penumpukan Penyerapan Anggaran di Akhir Tahun. Jurnal Manajemen, Akuntansi dan Logistik, 1(2), 253–265. https://ciptakind-publisher.com/jumati/index.php/ojs/article/view/37
Yusnita, W. O. A., & Rahim, M. (2015). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pelaksanaan Anggaran Berbasis Kinerja (Studi pada Dinas Pekerjaan Umum Kota Kendari). JEP (Jurnal Ekonomi Pembangunan), 5(1), 1–15. https://ojs.uho.ac.id/index.php/JEP/article/view/11822
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2023 Fatur Rahman
![Creative Commons License](http://i.creativecommons.org/l/by-nc-sa/4.0/88x31.png)
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.