Keban Lewa Lolon: Inspirasi Lumbung Pangan untuk Kebijakan Pengelolaan Wilayah Pesisir di Indonesia

Keban Lewa Lolon

Inspirasi Lumbung Pangan untuk Kebijakan Pengelolaan Wilayah Pesisir di Indonesia

Penulis

  • Karolus Tatu Sius Program Studi Administrasi Publik, Universitas Katolik Widya Mandira, Kupang, Indonesia
  • Yasinta Y. Palan Peten Program Studi Administrasi Publik, Universitas Katolik Widya Mandira, Kupang, Indonesia
  • Inosensia Nogo Niron Program Studi Administrasi Publik, Universitas Katolik Widya Mandira, Kupang, Indonesia
  • Hendrikus L. Kaha Program Studi Administrasi Publik, Universitas Katolik Widya Mandira, Kupang, Indonesia
  • Paulus Adrianus K. L. Ratumakin Program Studi Administrasi Publik, Universitas Katolik Widya Mandira, Kupang, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.35967/njip.v23i2.737

Kata Kunci:

Keban, Lumbung Pangan, Kebijakan, Zonasi, Pengelolaan Pesisir

Abstrak

Penelitian ini berangkat dari paradoks pengelolaan pesisir dan laut. Pada satu sisi, sumber daya laut meyediakan berbagai potensi yang mendatangkan berbagai manfaat dari jasa ekosistemnya. Namun pada sisi lain, pemanfaatan pesisir dan laut sering menimbulkan konflik akibat salah kelola, mengabaikan partisipasi masyarakat dan orientasi ekonomi yang berlebihan tanpa memperhitungkan aspek sosial dan lingkungan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif untuk menggali makna keban secara umum dan fungsi-fungsinya. Model pengelolaan pesisir dan laut dalam bentuk konservasi/ perlindungan, pemanfaatan, dan perbaikan ekosistem dapat dilakukan melalui dua pendekatan. Pertama memberikan tanggung jawab dan kewenangan sepenuhnya pada pemerintah atau masyarakat lokal. Kedua, mengintegrasikan pengelolaan antara pemerintah dengan masyarakat. Keban lewa lolon di Pulau Solor menawarkan model integratif pengelolaan pesisir dan laut berkelanjutan berbasis kearifan lokal yang dikenal dan diterima komunitas lokal. Keban lewa lolon merupakan praktek baru di Pulau Solor untuk perlindungan, pemanfaatan pesisir dan laut terinspirasi dari lumbung pangan di darat. Model keban mengintegrasikan kearifan lokal dengan kebijakan zonasi pemerintah. Dari sudut kebijakan publik, penelitian ini berkontribusi pada desain kebijakan partisipatif pengelolaan ruang-ruang pesisir dan laut berbasis kearifan lokal.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Adlin, & Yusri, A. (2019). Lembaga Adat di Daerah Aliran Sungai Singingi. Nakhoda: Jurnal Ilmu Pemerintahan, 18(1), 1–10. https://doi.org/10.35967/jipn.v18i31.7801

Afriyanni, Gevisioner, Rifai, A., Hayati, K., Agusyani, Purwati, & Kusumaningrum, N. R. (2023). Strategi Peningkatan Ketahanan Pangan Rumah Tangga di Kota Pekanbaru. Nakhoda: Jurnal Ilmu Pemerintahan, 22(2), 249–260. https://doi.org/10.35967/njip.v22i2.616

Annisa, L., Satria, A., & Kinseng, R. A. (2009). Konflik Nelayan di Jawa Timur: Studi Kasus Perubahan Struktur Agraria dan Diferensiasi Kesejahteraan Komunitas Pekebun di Lebak, Banten. Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan, 3(1), 113–124. https://doi.org/10.22500/sodality.v3i1.5870

Campbell, L. M., Gray, N. J., Fairbanks, L., Silver, J. J., Gruby, R. L., Dubik, B. A., & Basurto, X. (2016). Global Oceans Governance: New and Emerging Issues. Annual Review of Environment and Resources, 41(1), 517–543. https://doi.org/10.1146/annurev-environ-102014-021121

Carothers, C. (2015). Fisheries Privatization, Social Transitions, and Well-Being in Kodiak, Alaska. Marine Policy, 61, 313–322. https://doi.org/10.1016/j.marpol.2014.11.019

Cicin-Sain, B., & Knecht, R. (1998). Integrated Coastal and Ocean Management: Concepts and Practices. Island Press.

Conacher, A. J. (Ed.). (2001). Land Degradation (Vol. 58). Springer Netherlands. https://doi.org/10.1007/978-94-017-2033-5

Darmansyah, R., & Amin, R. M. (2019). Kearifan Lokal Desa Buluh Cina (Studi Kasus Koordinasi Lembaga Adat, Pemerintahan Desa dan BBKSDA Riau dalam Melindungi Taman Wisata Alam Desa Buluh Cina). Nakhoda: Jurnal Ilmu Pemerintahan, 18(31), 35–46. https://doi.org/10.35967/jipn.v18i31.7804

Douvere, F. (2008). The Importance of Marine Spatial Planning in Advancing Ecosystem-Based Sea Use Management. Marine Policy, 32(5), 762–771. https://doi.org/10.1016/j.marpol.2008.03.021

Ducrotoy, J.-P., & Furukawa, K. (2016). Integrated Coastal Management: Lessons Learned to Address New Challenges. Marine Pollution Bulletin, 102(2), 241–242. https://doi.org/10.1016/j.marpolbul.2016.02.059

Fabianto, M. D., & Berhitu, P. T. (2014). Konsep Pengelolaan Wilayah Pesisir Secara Terpadu dan Berkelanjutan yang Berbasis Masyarakat. Jurnal Teknologi, 11(2), 2054–2058.

Fadli, Y., & Nurlukman, A. D. (2018). Government Collaboration in Empowerment? A Collaborative Framework for the Government in Empowering Coastal Communities. Journal of Government and Civil Society, 2(2), 145–161. https://doi.org/10.31000/jgcs.v2i2.1022

Farmery, A. K., Allison, E. H., Andrew, N. L., Troell, M., Voyer, M., Campbell, B., Eriksson, H., Fabinyi, M., Song, A. M., & Steenbergen, D. (2021). Blind Spots in Visions of a “Blue Economy” Could Undermine the Ocean’s Contribution to Eliminating Hunger and Malnutrition. One Earth, 4(1), 28–38. https://doi.org/10.1016/j.oneear.2020.12.002

Haryanto, A. (2015). Faktor Geografis dan Konsepsi Peran Nasional sebagai Sumber Politik Luar Negeri Indonesia. Jurnal Hubungan Internasional, 4(2), 136–147. https://doi.org/10.18196/hi.2015.0074.136-147

Hulu, L., & Thamrin, M. H. (2022). Pengelolaan Cadangan Pangan Masyarakat Melalui Lumbung Pangan di Kabupaten Deli Serdang. Jurnal Kajian Agraria dan Kedaulatan Pangan, 1(2), 1–7. https://doi.org/10.32734/jkakp.v1i2.9143

Indrayati, N. (2017). Evaluating Policy Implementation on the Coastal Area and Small Islands Management - A Case Study of Gili Matra Park in West Nusa Tenggara, Indonesia. Proceedings of the International Conference on Administrative Science (ICAS 2017). https://doi.org/10.2991/icas-17.2017.43

Khakim, N., Jatmiko, R. H., Nurjani, E., & Daryono, B. S. (2014). Perubahan Iklim dan Pemanfaatan SIG di Kawasan Pesisir. UGM Press.

Leandro, A., Pacheco, D., Cotas, J., Marques, J. C., Pereira, L., & Gonçalves, A. M. M. (2020). Seaweed’s Bioactive Candidate Compounds to Food Industry and Global Food Security. Life, 10(8), 140. https://doi.org/10.3390/life10080140

Marina, I., Dinar, & Izzah, L. H. (2022). Penguatan Lumbung Pangan Masyarakat Melalui Program Kemitraan. Journal of Sustainable Agribusiness, 1(2), 53–60. https://doi.org/10.31949/jsa.v1i2.3950

Maulida, K. (2021). Forum Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Lampung dalam Kasus Revisi Perda RZWP3K Berdasarkan Perspektif Advocacy Coalition Framework. Nakhoda: Jurnal Ilmu Pemerintahan, 20(2), 197–206. https://doi.org/10.35967/njip.v20i2.157

Miles, M. B., Huberman, A. M., & Saldana, J. (2014). Qualitative Data Analysis: A Methods Sourcebook. SAGE.

Rafi, M., Pribadi, U., & Rahmanto, F. (2020). Factors That Affect Deliberation of Maguwoharjo Village Development Planning Sub-district Depok Regency Sleman Yogyakarta. Nakhoda: Jurnal Ilmu Pemerintahan, 19(1), 91–101. https://doi.org/10.35967/jipn.v19i1.7843

Royandi, E., & Keiya, R. (2019). Kontestasi Aktor dalam Pengelolaan Sumber Daya Pesisir di Wilayah Pembangunan Reklamasi Teluk Jakarta. Temali: Jurnal Pembangunan Sosial, 2(1), 77–98. https://doi.org/10.15575/jt.v2i1.3619

Samun, L. K. C., & Kaler, I. K. (2023). Konservasi Sumber Daya Laut Berbasis Kearifan Lokal (Studi Antropologi tentang Fungsi Muro di Desa Kolontobo Kabupaten Lembata Nusa Tenggara Timur). Jurnal Socia Logica, 3(2), 154–164.

Sardan, M. A., Ali, N. M., Ali, A., Samsudin, A., Harun, N. F. A., Tan, Y.-L., & Kadir, J. M. A. (2023). Blue Economy and Food Security the Way Forward: A Systematic Literature Review Analysis. International Journal of Asian Social Science, 13(9), 271–281. https://doi.org/10.55493/5007.v13i9.4886

Sari, N. M. W., Sjah, T., Maryati, S., Supartiningsih, N. L. S., Ayu, C., & Yanuartati, B. Y. E. (2022). Analysis of the Effectiveness of the Community Food Barn Program on Food Security for Farmer Families During the COVID-19 Pandemic in West Lombok Regency, West Nusa Tenggara. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 1107(1), 012106. https://doi.org/10.1088/1755-1315/1107/1/012106

Siregar, M. R., Daulat, A., & Sudirman, N. (2021). Rencana Kebijakan Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil di Provinsi Bali. Risalah Kebijakan Pertanian dan Lingkungan: Rumusan Kajian Strategis Bidang Pertanian dan Lingkungan, 8(1), 11–22. https://doi.org/10.29244/jkebijakan.v8i1.28992

Stojanovic, T. A., & Ballinger, R. C. (2009). Integrated Coastal Management: A Comparative Analysis of Four UK Initiatives. Applied Geography, 29(1), 49–62. https://doi.org/10.1016/j.apgeog.2008.07.005

Tuda, A. O., Stevens, T. F., & Rodwell, L. D. (2014). Resolving Coastal Conflicts Using Marine Spatial Planning. Journal of Environmental Management, 133, 59–68. https://doi.org/10.1016/j.jenvman.2013.10.029

Wahyudin, Y. (2016, June 22). Potensi Bisnis Kelautan di Negara Maritim Poros Dunia untuk Kesejahteraan Rakyat Indonesia. Agrimedia, 21(1), 17–23. https://papers.ssrn.com/abstract=3457587

Zou, Z., Zhang, Y.-Y., Lee, S.-H., & Tsai, S.-C. (2023). The Transformation of Coastal Governance, from Human Ecology to Local State, in the Jimei Peninsula, Xiamen, China. Water, 15(14), 2659. https://doi.org/10.3390/w15142659

Diterbitkan

2024-12-31

Cara Mengutip

Tatu Sius, K., Palan Peten, Y. Y., Niron, I. N., Kaha, H. L., & Ratumakin, P. A. K. L. (2024). Keban Lewa Lolon: Inspirasi Lumbung Pangan untuk Kebijakan Pengelolaan Wilayah Pesisir di Indonesia. Nakhoda: Jurnal Ilmu Pemerintahan, 23(2), 211–220. https://doi.org/10.35967/njip.v23i2.737

Terbitan

Bagian

Artikel

Artikel Serupa

1 2 3 4 5 6 7 > >> 

Anda juga bisa Mulai pencarian similarity tingkat lanjut untuk artikel ini.

Loading...