Pasang Surut Politik dan Sejarah Isu Kebijakan Sawit di Riau
DOI:
https://doi.org/10.35967/njip.v20i2.218Kata Kunci:
Politik, Sejarah, Sawit, Kebijakan, ReformasiAbstrak
Artikel ini bertujuan menemukan konteks politik sejarah pasang surut isu kebijakan sawit di Riau dengan mengambil fokus masa awal reformasi 2000-2010. Latar belakangnya pergulatan politik aktor dalam sejarah isu kebijakan sawit sejak kolonial hingga awal reformasi Indonesia termasuk di Riau. Argumentasinya adalah akumulasi pasang surut isu politik sawit, terjadi pada awal reformasi. Pertanyaannya, bagaimana pasang surut interaksi politik aktor tersebut berlangsung di Riau? Dalam menjawab pertanyaan dipakai teori dan metode analisis modern political economy Jeffry Frieden. Pasang surut politik terkait isu kebijakan sawit terjadi sejak diterapkan UU.No.32/tahun 2009 dan UU.No.25/ tahun 1999. Dalam era rezim ORBA tuntutan politik hanya dilakukan para politisi di DPRD dan Birokrasi lokal. Sepanjang tahun 2000-2010, aktor lokal yang melakukan aksi memperjuangkan isu sawit spektrumnya semakin melebar, ada banyak aktor lokal dalam batas tertentu bersifat pasif kemudian menjadi viral. Masa transisi politik ini diungkapkan melalui fakta munculnya sejumlah aktivis masyarakat sipil, teknokrat dan pemerintah. Ada aktor pemerintah bersikap setuju, menolak dan setuju dengan usulan. Para aktor memiliki strategi, taktik, dan kiat dalam berkoalisi sesuai dengan posisinya. Dalam konteks politik lokal pluralistik seperti inilah, pasang surut politik lokal isu kebijakan sawit terjadi sebagai hasil interaksi aktor lokal dan nasional.
Unduhan
Referensi
Albintani, M. (2013). Konstruksi Ekonomi Politik Media Massa: Kasus Pemberitaan Illegal Logging Pada PT. RAPP (2009-2010). Nakhoda: Jurnal Ilmu Pemerintahan, 11(1), 20. https://doi.org/10.35967/jipn.v11i1.1610
Anwar, K. (2009). Kelapa Sawit di Riau: Pejuang atau Tantangan. Nakhoda: Jurnal Ilmu Pemerintahan, 8(12), 55–63.
Anwar, K. (2012). Pola Perubahan Politik Lokal: Studi Kasus Pembangunan Perkebunan Kelapa Sawit di Riau 1999 - 2007 (Zulkarnaini, Ed.; 1st ed.). Alaf Riau Publishing.
Anwar, K. (2019). The pattern of interaction political actors on situations of tenurial conflict in watershed: Case of palm oil in Kampung Dosan. Journal of Science and Technology Policy Management, 10(5), 1098–1120. https://doi.org/10.1108/JSTPM-02-2018-0014
Anwar, K. (2021). Politik & Sawit, Dinamika Politik dan Kebijakan Perkebunan Kelapa Sawit di Riau Pasca Reformasi. Pekanbaru (Zulkarnaini, Ed.; 2nd ed., Vol. 1). Alaf Riau.
Anwar, K., Tampubolon, D., & Handoko, T. (2021). Institutional Strategy of Palm Oil Independent Smallholders: A Case Study in Indonesia. Journal of Asian Finance, Economics and Business, 8(4), 229–238. https://doi.org/10.13106/jafeb.2021.vol8.no4.0529
Asrida, W., Tinov, T., & Gia, P. E. (2011). Inventarisasi Potensi Desa Di Daerah Aliran Sungai (Kajian Di Desa Buluh Cina Kecamatan Siak Hulu). Nahkoda: Jurnal Ilmu Pemerintahan, 10(16), 74–83.
[Bappeda] Badan Perencanaan Pembangunan, P. dan P. D. (2007). Kronologis Program K2-I Perkebunan Melalui Pembangunan dan Pengembangan Perkebunan Pola Kemitraan Usaha Patungan Berkelanjutan (risalah rapat).
[BPS] Badan Pusat Statistik Riau. (2005). Pendapatan Regional Riau Menurut Lapangan Usaha 2001-2005.
Casson, A. (2000). The Hesitant Boom: Indonesia’s Oil Palm Sub-Sector in an Era of Economic Crisis and Political Change.
Cherayi, S., & Jose, J. P. (2016). Empowerment and social inclusion of Muslim women: Towards a new conceptual model. Journal of Rural Studies, 45, 243–251. https://doi.org/10.1016/j.jrurstud.2016.04.003
Denzin, N. K., & Lincoln, Y. S. (2009). The SAGE Handbook of Qualitative Research (N. K. Denzin& Y. S. Lincoln, Eds.). Sage Publishing.
Diah, M. (1999). Prosedur Penelitian Kualitatif (Tidak diterbitkan).
[Disbun] Dinas Perkebunan Riau. (2003). Evaluasi Pembangunan Perkebunan di Provinsi Riau.
Faucher, C. (2008). Menggugat Batas-Batas di Kepulauan Riau. Koninklijk Instituut voor Taal-, Land- en Volkenkunde (KITLV).
Fauzi, Y., Widiyastuti, Y. E., Satyawibawa, I., & Paeru, R. H. (2012). Kelapa Sawit; Budidaya, Pemanfaatan Hasil & Limbah, Analisis Usaha & Pemasaran. Penebar Swadaya.
Febrina, R., & Isril. (2018). Proses Politik dalam Pembahasan Ranperda Kota Pekanbaru tentang RPJMD Kota Pekanbaru Tahun 2017-2022. Jurnal Ilmu Pemerintahan Nakhoda, 17(30), 101–116. https://doi.org/10.35967/jipn.v17i30.7063
Felgenhauer, T., &Webster, M. (2013). Multiple adaptation types with mitigation: A framework for policy analysis. Global Environmental Change, 23(6), 1556–1565. https://doi.org/10.1016/j.gloenvcha.2013.09.018
Frieden, J., Pastor Jr, M., & Tomz, M. (2000). Modern Political Economy and Latin America: Theory and Policy. Westview Press.
Hasanuddin. (2018). Peran Partai Politik dalam Menggerakkan Partisipasi Politik Rakyat. Jurnal Ilmu Pemerintahan Nakhoda, 17(30), 94–100. https://doi.org/10.35967/jipn.v17i30.7062
Hicks, C. C., Graham, N. A. J., & Cinner, J. E. (2013). Synergies and tradeoffs in how managers, scientists, and fishers value coral reef ecosystem services. Global Environmental Change, 23(6), 1444–1453. https://doi.org/10.1016/j.gloenvcha.2013.07.028
Ishak. (2015). Relasi Kuasa dalam Kehidupan Politik Masyarakat Melayu Riau?: Menemukan Penopang Demokrasi di Aras Lokal. Nakhoda: Jurnal Ilmu Pemerintahan, 12(2), 83. https://doi.org/10.35967/jipn.v12i2.2903
Kibler, K. M., Reinhart, D., Hawkins, C., Motlagh, A. M., &Wright, J. (2018). Food waste and the food-energy-waternexus: A review of food waste management alternatives. Waste Management, 74, 52–62. https://doi.org/10.1016/j.wasman.2018.01.014
Lasswell, H. D. (1986). Politik: Siapa Mendapat Apa Bila Bagaimana (2nd ed.). Percetakan Dewan Bahasa dan Pustaka.
Lestari, R., & Ridwan, M. (2016). Peran Pemerintah Daerah Provinsi Riau Dalam Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Siak: Studi Kasus Daerah Hilir Daerah Aliran Sungai Siak Tahun 2010-2013. Nakhoda: Jurnal Ilmu Pemerintahan, 13(1), 11. https://doi.org/10.35967/jipn.v13i1.3217
Lubis, & Adlin U. (1992). Kelapa Sawit di Indonesia.
Mas’oed, M., & Coln, M. A. (2008). Perbandingan Sistem Politik. Gajah Mada University Press.
Muhaimin, Y. A. (1990). Bisnis dan politik?: kebijaksanaan ekonomi Indonesia 1950-1980. LP3ES: Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial.
Newman, W. L. (2013). Metode Penelitian Sosial: Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif (7th ed.). PT. Indeks.
Niles, M. T., Lubell, M., & Haden, V. R. (2013). Perceptions and response stoclimate policy risks among California farmers. Global Environmental Change, 23(6), 1752–1760. https://doi.org/10.1016/j.gloenvcha.2013.08.005
Nordholt, H. S., & Klinken, G. v. (2007). Renegotiating Boundaries: Local Politics in Post-Suharto Indonesia. KITLV Press.
O’Hara, C., & Clement, F. (2018). Power as agency: A critical reflection on the measurement of women’s empowerment in the development sector. World Development, 106, 111–123. https://doi.org/10.1016/j.worlddev.2018.02.002
Parsons, D. W. (1996). Public Policy: An Introduction to the Theory and Practice of Policy Analysis.
Rai, P., & Smucker, T. A. (2016). Empowering through entitlement? The micro-politics of food access in rural Maharashtra, India. Journal of Rural Studies, 45, 260–269. https://doi.org/10.1016/j.jrurstud.2016.04.002
Ridwan, M., Anwar, K., & Marta, A. (2013). Inventarisasi Kebijakan Publik (Kajian di Desa Buluh Cina Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar). Nakhoda: Jurnal Ilmu Pemerintahan, 10(16), 93–101.
Santoso, P., Bayo, L. N., & Samadhi, W. P. (2018). Rezim lokal di Indonesia?: memaknai ulang demokrasi kita. Yayasan Pustaka Obor.
Saragih, B. (2010). Agribisnis paradigma baru pembangunan ekonomi berbasis pertanian. IPB Press.
Simon, G. L., & Dooling, S. (2013). Flame and fortune in California: The material and political dimensions of vulnerability. Global Environmental Change, 23(6), 1410–1423. https://doi.org/10.1016/j.gloenvcha.2013.08.008
Sunartiningsih, A. (2004). Strategi Pemberdayaan Masyarakat (1st ed.). Aditya Media bekerjasama dengan Jurusan Sosiatri Fakultas Sosial Ilmu Politik, Universitas Gadjah Mada
Syahza, A., Kozan, O., Mizuno, K., Hosobuchi, M., & Hadi, S. (2020). Restorasi ekologi lahan gambut berbasis kelompok masyarakat melalui revegetasi di Desa Tanjung Leban. Seminar Nasional Pemberdayaan Masyarakat, 2020–2031. https://doi.org/10.31258/unricsce.2.1-9
Trochim, W. K. (1999). The Research Methods Knowledge Base (2nd ed.). Balai Bahasa Pekanbaru-Diknas.
Vega de la Cruz, L. O., Lao León, Y. O., & Julbe, A. F. N. (2017). Proposal of a coefficient to evaluate the management of the internal control. Contaduría y Administración, 62(2), 699–714. https://doi.org/10.1016/j.cya.2017.03.003
Wicaksono, B. (2016). Peran Pemerintah dalam Meningkatkan Kesejahteraan Petani Salak di Desa Tinjoman Lama Kecamatan Padangsidimpuan Hutaimbaru Kota Padang Sidimpuan Tahun 2014. Jurnal Ilmu Pemerintahan Nakhoda, 15(25), 10–20. https://doi.org/10.35967/jipn.v15i25.3847
Yahyuni, Y., & Hasanuddin. (2015). Kebijakan Penanggulangan Deforestasi di Kabupaten Rokan Hilir Tahun 2011-2012. Nakhoda: Jurnal Ilmu Pemerintahan, 14(1), 62. https://doi.org/10.35967/jipn.v14i1.6175
Yasa, A., Suswanta, S., Rafi, M., Rahmanto, F., Setiawan, D., & Iqbal Fadhlurrohman, M. (2021). Penguatan Reformasi Birokrasi Menuju Era Society 5.0 di Indonesia. Nakhoda: Jurnal Ilmu Pemerintahan, 20(1), 27–42. https://doi.org/10.35967/njip.v20i1.139
Yusri, A., & Adlin. (2020). Pengembangan Political Will Pemerintah Desa Memberdayakan Petani Aren di Koto Tuo Barat Kecamatan Xiii Koto Kampar. Nakhoda: Jurnal Ilmu Pemerintahan, 18(2), 117. https://doi.org/10.35967/jipn.v18i2.7826
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2021 Penulis
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.