Perbandingan Sistem Politik dan Kekuasaan Indonesia-Australia
DOI:
https://doi.org/10.35967/njip.v23i2.738Kata Kunci:
Perbandingan, Sistem Politik, KekuasaanAbstrak
Penelitian ini membandingkan sistem politik dan struktur kekuasaan Indonesia dan Australia, dengan fokus pada persamaan dan perbedaannya. Studi ini membandingkan sistem politik dan struktur kekuasaan Indonesia dan Australia menggunakan pendekatan kualitatif melalui tinjauan pustaka komparatif. Indonesia menganut sistem republik presidensial. Sebaliknya, kekuasaan di Australia didistribusikan di antara cabang eksekutif, legislatif, dan yudikatif di bawah monarki konstitusional (sistem Westminster) melalui model parlementer. Tujuan utama studi ini adalah untuk mengidentifikasi persamaan dan perbedaan dalam praktik demokrasi, distribusi kekuasaan, dan tingkat kepercayaan publik terhadap lembaga negara. Temuan menunjukkan bahwa kedua negara memiliki kesamaan dalam praktik demokrasi, seperti penyelenggaraan pemilu yang teratur dan penerapan prinsip Trias Politica, yang membagi kekuasaan menjadi tiga cabang utama: eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Namun, perbedaan yang mencolok terlihat dalam struktur pemerintahan mereka. Di Indonesia, presiden menjabat sebagai kepala negara sekaligus kepala pemerintahan. Sebaliknya, di Australia, raja memainkan peran seremonial, sementara perdana menteri, yang dipilih melalui dukungan parlemen, berfungsi sebagai kepala pemerintahan. Terdapat pula perbedaan dalam hal masa jabatan. Di Indonesia, anggota legislatif menjabat selama lima tahun, sementara di Australia mereka menjabat selama tiga tahun. Lebih lanjut, Perdana Menteri Australia tidak memiliki batas masa jabatan tetap, karena masa jabatan bergantung pada dukungan parlemen yang berkelanjutan. Di Australia, kepercayaan publik terhadap lembaga negara umumnya lebih tinggi karena transparansi, akuntabilitas, dan penegakan hukum yang lebih efektif. Sementara itu, Indonesia menghadapi tantangan berkelanjutan seperti korupsi dan ketidakpuasan publik terhadap kinerja lembaga negara, yang mengakibatkan tingkat kepercayaan publik yang relatif lebih rendah.
Unduhan
Referensi
Abrory, M. Y. (2023). Ilmu Negara: Teori Klasik dan Kekinian. CV. Azka Pustaka.
Al Hadad, A., Kurniawan, A., & Nurdiansyah, I. (2022). The Effectiveness of the Presidential Threshold Concept in the Presidential and Vice-Presidential Election System in Indonesia. Khazanah Hukum, 4(2), 92–100. https://doi.org/10.15575/kh.v4i2.18063
Al-Fatih, S. (2019). Akibat Hukum Regulasi tentang Threshold dalam Pemilihan Umum Legislatif dan Pemilihan Presiden. Jurnal Yudisial, 12(1), 17–38. https://doi.org/10.29123/jy.v12i1.258
Alie, M. (2013). Pemasaran Politik di Era Multipartai. PT. Mizan Publika.
Amalia, D., & Ribawati, E. (2024). Transformasi Identitas: Australia dari Era Immigration Restiction Act 1901 Menuju Masa Multikultural. Multikultural: Jurnal Ilmu Sosial, 2(2), 16–23. https://doi.org/10.20527/multikultural.v2i2.119
Aminah, S., & Saksono, H. (2021). Digital Transformation of the Government: A Case Study in Indonesia. Jurnal Komunikasi: Malaysian Journal of Communication, 37(2), 272–288. https://doi.org/10.17576/JKMJC-2021-3702-17
Androniceanu, A. (2021). Transparency in Public Administration as a Challenge for a Good Democratic Governance. Administration and Public Management Review, 36, 149–164. https://doi.org/10.24818/amp/2021.36-09
Anggara, S. (2013). Sistem Politik Indonesia. Penerbit Pustaka Setia.
Aris, M. S., Salman, R., & Ristawati, R. (2020). Redesigning a Parliamentary Election System for Strengthening the Presidential System in Indonesia. International Journal of Innovation, Creativity and Change, 11(8), 760–772.
Arviansyah, M. R., Hudaidah, & Pahlevi, M. R. (2023). Australia dalam Bingkai Kolonialisasi dan Keterlibatannya dalam Perang Dunia. Danadyaksa Historica, 3(2), 118–128. https://doi.org/10.32502/jdh.v3i2.6675
Asshiddiqie, J. (2006). Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara. Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan MKRI.
Bakry, U. S. (2017). Dasar-Dasar Hubungan Internasional. Prenadamedia Group.
Barokah, F., Maryanah, T., Darmastuti, A., & Hertanto. (2022). Disrupsi Politik: Peluang dan Tantangan Partai Politik Baru Jelang Pemilu 2024. Nakhoda: Jurnal Ilmu Pemerintahan, 21(1), 1–13. https://doi.org/10.35967/njip.v21i1.273
Basri, A. R., Sawir, M., Kamaluddin, S., & Pongtuluran, R. (2024). Lanskap Pemerintahan: Memahami Perbedaan dan Implikasi Sistem Presidensial, Parlementer, dan Semi Presidensial. Journal of Governance and Local Politics (JGLP), 6(1), 63–73. https://doi.org/10.47650/JGLP.V6I1.1257
Bhakti, T. S. (2020). Pola Hubungan Presiden dengan DPR Pasca Amandemen UUD 1945. Univeritas Indonesia.
Brown, P. (2020). Historical Backgrounds of Political Systems in Southeast Asia and Oceania. Australian Political Review, 28(1), 22–37.
Carlin, R. E., Love, G. J., & Martínez-Gallardo, C. (2015). Security, Clarity of Responsibility, and Presidential Approval. Comparative Political Studies, 48(4), 438–463. https://doi.org/10.1177/0010414014554693
Cipolla, C. M. (2011). The Basic Laws of Human Stupidity. Doubleday.
Darmawan, C. (2004). Pendidikan Politik Warga Negara. Universitas Pendidikan Indonesia.
Farrell, D. M. (2017). Electoral Systems and Voter Representation: The Case of Australia’s Preferential Voting. Electoral Studies, 49.
Galligan, B. (2018). The Structure of the Australian Federation: A Political and Legal Analysis. Australian University Press.
Ganghof, S. (2018). A New Political System Model: Semi-parliamentary Government. European Journal of Political Research, 57(2), 261–281. https://doi.org/10.1111/1475-6765.12224
Gauja, A. (2015). The State of Democracy and Representation in Australia. Representation, 51(1), 23–34. https://doi.org/10.1080/00344893.2015.1023098
Hasanal Bolqiah, L., & Raffiudin, R. (2020). Dominasi Oligarki dan Ketidakhadiran Partai Politik Hijau di Indonesia. Nakhoda: Jurnal Ilmu Pemerintahan, 19(2), 151–167. https://doi.org/10.35967/njip.v19i2.112
Hasibuan, F. (2019). Kewenangan MPR dalam Hubungan dengan Presiden: Pelantikan dan Pemberhentian Presiden. Jurnal Konstitusi Indonesia, 18(1), 22–35.
Hauteas, G., Rusmiwari, S., & Setyawan, D. (2017). Hubungan Kebijakan Demokratis dan Transparansi Legislatif untuk Meningkatkan Pemberdayaan Masyarakat dalam Mewujudkan Public Policy Excellence. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 6(1), 94. https://doi.org/10.33366/jisip.v6i1.376
Humaidi, M. W., & Rahmadanti, I. S. (2023). Constitutional Design of State Policy As Guidelines on Indonesia’s Presidential System Development Plan. Volksgeist: Jurnal Ilmu Hukum dan Konstitusi, 6(1), 61–76. https://doi.org/10.24090/volksgeist.v6i1.7981
Ibrahim, M. B., Sari, F. P., Kharisma, L. P. I., Kertati, I., Artawan, P., Sudipa, I. G. I., Simanihuruk, P., Rusmayadi, G., Muhammadiah, M., Nursanty, E., & Lolang, E. (2023). Metode Penelitian Berbagai Bidang Keilmuan (Panduan & Referensi) (A. F. Amani, Efitra, & Sepriano, Eds.). PT. Sonpedia Publishing Indonesia.
Ismandianto, Albintani, M., Suprianti, N., & Putri, F. M. (2023). Contestation of 2024 Presidential Candidates of the Republic of Indonesia on Social Media Hashtags #Prabowo, #AniesBaswedan on Twitter. Nakhoda: Jurnal Ilmu Pemerintahan, 22(2), 137–150. https://doi.org/10.35967/njip.v22i2.554
Iversen, T., & Soskice, D. (2006). Electoral Institutions and the Politics of Coalitions: Why Some Democracies Redistribute More Than Others. American Political Science Review, 100(2), 165–181. https://doi.org/10.1017/S0003055406062083
Jones, M. (2019). A Study on Governance and Power Distribution: Indonesia and Australia. Southeast Asian Governance, 17(4), 11–27.
Junaidi, V., & Reininda, V. (2020). Relasi Presiden dan DPR dalam Pembentukan Undang-Undang pada Sistem Pemerintahan Presidensial Multipartai. Jentera: Jurnal Hukum, 3(1), 216–239. https://jurnal.jentera.ac.id/index.php/jentera/article/view/18
Laksmana, E. A. (2018, October 2). Reinforcing Indonesia–Australia Defence Relations: The Case for Maritime Recalibration. Lowy Institute. https://www.lowyinstitute.org/publications/reinforcing-indonesia-australia-defence-relations-case-maritime-recalibration-0
Latief, M. S. (2009). Demokrasi dan Transparansi dalam Pemilu 2004. Populasi, 20(1), 1. https://doi.org/10.22146/jp.12292
Lestari, S. I. (2024). Regional Elections and Opportunities for the Political Phenomenon of Dynasty in Expansion Areas: A Case Study of Pesisir Barat District. Nakhoda: Jurnal Ilmu Pemerintahan, 23(1), 63–72. https://doi.org/10.35967/njip.v23i1.669
Machiavelli, N. (2008). The Prince (R. M. Adams, Ed.; 2nd ed.). W. W. Norton & Company, Inc.
Mackerras, M. (2020). The Political System of Australia: An Overview of Parliamentary Democracy. Journal of Political Science, 35(2), 33–48.
Malik, S., Khan, M. A., & El-Sayed, H. (2021). Collaborative Autonomous Driving—A Survey of Solution Approaches and Future Challenges. Sensors, 21(11), 3783. https://doi.org/10.3390/s21113783
Marpaung, L. A. (2018). Ilmu Negara. Penerbit Andi.
Matthieß, T. (2020). Retrospective Pledge Voting: A Comparative Study of the Electoral Consequences of Government Parties’ Pledge Fulfilment. European Journal of Political Research, 59(4), 774–796. https://doi.org/10.1111/1475-6765.12377
Menzies, G. (2012). 1421: The Year China Discovered the World. Transworld.
Muhtadi, B. (2015). Jokowi’s First Year: A Weak President Caught between Reform and Oligarchic Politics. Bulletin of Indonesian Economic Studies, 51(3), 349–368. https://doi.org/10.1080/00074918.2015.1110684
Nasution, M., & Sihombing, E. N. A. M. (2019). Ilmu Negara. Penerbit EnamMedia.
Omar, A., & Almaghthawi, A. (2020). Towards an Integrated Model of Data Governance and Integration for the Implementation of Digital Transformation Processes in the Saudi Universities. International Journal of Advanced Computer Science and Applications, 11(8), 588–593. https://doi.org/10.14569/IJACSA.2020.0110873
Pahlevi, I. (2014). Dinamika Sistem Pemilu Masa Transisi di Indonesia. Jurnal Politica: Dinamika Masalah Politik Dalam Negeri dan Hubungan Internasional, 5(2), 111–135. https://doi.org/10.22212/jp.v5i2.339
Pramelani, & Widyastuti, T. (2021). Persepsi Milenial terhadap Gaya Kepemimpinan Calon Presiden Tahun 2024. Nakhoda: Jurnal Ilmu Pemerintahan, 20(2), 106–118. https://doi.org/10.35967/njip.v20i2.196
Purwanto, A., Zuiderwijk, A., & Janssen, M. (2020). Citizen Engagement With Open Government Data. Transforming Government: People, Process and Policy, 14(1), 1–30. https://doi.org/10.1108/TG-06-2019-0051
Putri, C. P., & Purnamawati, E. (2022). Pengantar Ilmu Negara. Penerbit Adab.
Putri, Z., & Pahlevi, M. R. (2022). Masuknya Inggris ke Australia dan Dampaknya bagi Suku Aborigin. Danadyaksa Historica, 2(2), 97–102. https://doi.org/10.32502/jdh.v2i2.5664
Rasnic, C. D. (2016). The Constitution of the Commonwealth of Australia. International Journal of Constitutional Law, 14(4), 1038–1043. https://doi.org/10.1093/icon/mow067
Reilly, B. (2004). The Global Spread of Preferential Voting: Australian Institutional Imperialism? Australian Journal of Political Science, 39(2), 253–266. https://doi.org/10.1080/1036114042000238500
Ricarvy, Z. A. K., & Wahyuningroem, S. L. (2024). Feminist Policy Analysis on Gender Mainstreaming Policy in Indonesian International Peacekeeping Forces. Jurnal Politik, 10(1), 82–116. https://doi.org/10.7454/jp.v10i1.1180
Rodman, E. (2024). On Political Theory and Large Language Models. Political Theory, 52(4), 548–580. https://doi.org/10.1177/00905917231200826
Rohmah, E. I. (2023). Dinamika Overlapping Kewenangan DPR dan Presiden dalam Pembentukan Kebijakan Negara. Dekrit, 13(1), 48–68. https://doi.org/10.56943/dekrit.v13n1.137
Rossa, S., Sari, A. P. A., Lianasari, A., Imammusadin, M., & Ambarwati, R. T. (2024). Partisipasi Politik Sedulur Sikep Blora dalam Pemilihan Umum Inklusif melalui Ajaran Kerukunan. Politika: Jurnal Ilmu Politik, 15(1), 79–94. https://doi.org/10.14710/politika.15.1.2024.79-94
Rosyidin, M. (2020). Teori Hubungan Internasional: Dari Perspektif Klasik Sampai Non-Barat. PT. RajaGrafindo Persada.
Sabari, J., Wibawa, & Sari, M. W. (2016). Efektivitas Pemanfaatan Media Pembelajaran Interaktif pada Materi Sejarah Benua Australia Berbasis Multimedia.
Sabon, M. B. (2019). Ilmu Negara: Bahan Pendidikan untuk Perguruan Tinggi. Penerbit Unika Atma Jaya Jakarta.
Sapin, B. M., Bruck, H. W., & Snyder, R. C. (Eds.). (2012). Foreign Policy Decision Making: An Approach to the Study of International Politics. Literary Licensing, LLC.
Sawmar, A. A., & Mohammed, M. O. (2021). Enhancing Zakat Compliance Through Good Governance: A Conceptual Framework. ISRA International Journal of Islamic Finance, 13(1), 136–154. https://doi.org/10.1108/IJIF-10-2018-0116
Sinaga, C. M. (2014). Dinamika Hubungan Australia-Indonesia dalam Bidang Politik (2010–2015) [Undergraduate Thesis]. Universitas Hasanuddin.
Singleton, G., Aitkin, D., Jinks, B., & Warhurst, J. (2013). Australian Political Institutions. Pearson Australia Pty Ltd.
Slater, D. (2018). Party Cartelization, Indonesian-Style: Presidential Power-Sharing and the Contingency of Democratic Opposition. Journal of East Asian Studies, 18(1), 23–46. https://doi.org/10.1017/jea.2017.26
Smith, A. (2021). Prime Ministers and Parliamentary Democracies: A Comparative Analysis of Australia. Sydney University Press.
Suastika, I. N. (2020). Fenomena Susilo Bambang Yudonyono dan Implikasinya terhadap Pendidikan Politik Masyarakat Indonesia Pasca Pemilu 2004. Media Komunikasi FPIPS, 19(2), 104–110. https://doi.org/10.23887/mkfis.v19i2.27317
Sudirman, F. A., & Saidin. (2022). Pemerintahan Berbasis Elektronik (E-Government) dan Pembangunan Berkelanjutan: Reviu Literatur Sistematis. Nakhoda: Jurnal Ilmu Pemerintahan, 21(1), 44–58. https://doi.org/10.35967/njip.v21i1.269
Syamsuddin, A. (2018). Legislasi dan Pengawasan: Hubungan DPR dengan Presiden di Indonesia. Jurnal Hukum Tata Negara, 15(2), 89–101.
Tang, M. C. (2014). Kisah-Kisah Kebijaksanaan China Klasik: Inspirasi bagi Para Pemimpin (V. Sutanto, Trans.). Gramedia Pustaka Utama.
Thahir, B. (2023). Memahami Kebijakan Rencana Tata Ruang Wilayah di Provinsi Banten. Jurnal Ilmu Pemerintahan Widya Praja, 49(1), 102–115. https://doi.org/10.33701/jipwp.v49i1.3133
Thoha, M. (2014). Perilaku Organisasi: Konsep Dasar dan Aplikasinya. Rajawali Pers.
Triananta, Moch. N., & Purnomo, E. P. (2023). Pengembangan Kebijakan Satu Data dalam Pelayanan Publik di Kabupaten Sleman. Nakhoda: Jurnal Ilmu Pemerintahan, 22(2), 195–206. https://doi.org/10.35967/njip.v22i2.600
Utami, D. M., Ikhsan, M., Dartanto, T., & Mallarangeng, R. (2024). Political Behaviour of the Indonesian Middle Class: Lower Turnouts in More Modernised Areas. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 27(3), 314–329. https://doi.org/10.22146/jsp.89360
Ward, A. J. (2013). Parliamentary Government in Australia. Australian Scholarly Publishing.
Ward, I. (2018). The Australian Federal System of Government: Structure and Function. Australian Journal of Governance, 29(4), 44–59.
Wibowo, A. P., Wardhana, E. W., & Nurgiansah, T. H. (2022). Pemilihan Umum di Indonesia dalam Perspektif Pancasila. Jurnal Kewarganegaraan, 6(2), 3217–3225. https://doi.org/10.31316/jk.v6i2.3295
Wiratmadinata. (2018). Memahami Kembali Rumpun Ilmu Hukum Tata Negara. Jurnal Hukum Samudra Keadilan, 13(1), 44–66. https://doi.org/10.33059/jhsk.v13i1.731
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 Penulis

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.